Kamis, 19 Januari 2023

KONSEP DAN PRINSIP ROUTING STATIS

 


  1. KONSEP DAN PRINSIP ROUTING STATIS

Routing adalah adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah Internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya.

Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/ pengelola Jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. 


Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain.

Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.


Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, dimana administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.


  1. FUNGSI ROUTING STATIS

  1. Digunakan pada jaringan cakupannya kecil (LAN) yang hanya memiliki kurang dari 5 rute. 

  2. Sebagai backup dari dymamic routing yang tiba-tiba mati. 

  3. Mentransfer informasi rute dari protokol satu ke protokol lain (routing redistribution).


  1. ATURAN-ATURAN ROUTING STATIS

Semua remote site diarahkan menuju center site. Router central site memiliki route ke semua subnet dimasing-masing remote site. 

  1. Membutuhkan informasi network destination. 

  2. Setiap destination di setting manual. 

  3. Digunakan oleh organisasi kecil. 

  4. Sebagai backup dymamic route. 

  5. Cocok digunakan di network yang memiliki bandwith lambat, misalnya dial-up. 

  6. Memiliki administrative distance 0 atau 1.


  1. CARA KERJA ROUTING STATIS

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.


Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya jika paket - paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket- paket keluar.


Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian :

  • Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.

  • Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.

  • Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.


  1. KEUNTUNGAN ROUTING STATIS

Adapun keuntungan dari penggunaan Routing statis yaitu sebagai berikut:

  • Static route lebih aman dibanding dynamic route karena static routing hanya mengandunginformasi yang telah dimasukkan secara manual.

  • Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router membutuhkanbroadcasts yang terus menerus.

  • Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic.

  • Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.

  • Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu

  • Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.


  1. KELEMAHAN ROUTING STATIS

Adapun kelemahan dari penggunaan Routing statis yaitu sebagai berikut:

  • Administrasinya cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.

  • Tidak ada tolerasi kesalahan. Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain.

  • Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.

  • Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya).

Tidak ada komentar: