Kamis, 05 Juli 2012

CARA RESET PRINTER CANON MP258 MENGGUNAKAN SOFTWARE


  1. Printer dalam keadaan mati dan kabel listrik terpasang
  2. Tekan tombol stop / reset dan tahan, kemudian tekan tombol power dan tahan
  3. Tombol power masih ditekan, lepas tombol stop/reset. kemudian tekan tombol Stop/
    Reset 2x dalam keadaan tombol power masih ditekan
  4. Lepad kedua tombol secara bersamaan
  5. Printer akan berproses beberapa saat (agak lama), kemudian LCD panel akan menunjukan angka Nol (0)
  6. Komputer akan mendeteksi Device Baru, abaikan saja
  7. Keadaan ini menunjukan printer MP258 dalam keadaan Service Mode dan siap direset 
  8. Download Resetter MP258 disini 
  9. Extract File Resetter MP258
  10. Siapkan 2 kertas di printer (ini untuk print pada waktu proses reset)
  11. Jalankan progam Resetter MP258
  12. Klik "main" maka printer akan berproses, kemudian MP258 akan print satu halaman dengan tulisan : "D=000.0"
  13. Klik " EEPROM Clear "
  14. Kemudian klik "EEPROM" dan printer akan print hasil resetter MP258. Salah satu barisnya tulisannya sebagai berikut "TPAGE(TTL=00000 Copy=00000)"
  15. Matikan printer dengan menekan tombol power
  16. Selesai
Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.
 

CARA RESET MANUAL PRINTER CANON MP145

 
Untuk eror dengan kode E27 ( Waste ink absorber full or platen waste ink absorber full). 
Cara 1:
  1. Cabut Kabel power
  2. Tekan dan tahan tombol Stop/Reset.
  3. Masukkan kabel power
  4. Tekan dan tahan tombol Power (tombol Stop/Reset tetap di tekan)
  5. Tetap tekan tombol Power, kemudian lepas tombol Stop/Reset.
  6. Tekan tombol Stop/Reset 2x kemudian lepas lepas tombol Power. Tunggu sampai angka 0 muncul di displa
  7. Tekan tombol Stop/Reset 1x. 
  8. Tekan tombol Power 1x, printer akan mencetak 1 lembar kertas.
  9. Tekan tombol Stop/Reset 2x.
  10. Tekan tombol Power 1x, printer akan mecetak 1 lembar kertas
  11. Tekan tombol Stop/Reset 3x.
  12. Tekan tombol Power 1x. (tidak ada proses pencetakan)
  13. Tekan tombol Stop/Reset 4x
  14. Tekan tombol Power 1x agak lama & lepas (utk mematikan printer).” Jika printer tetap tidak bisa dimatikan, cabut kabel power printer “.
  15. Nyalakan printer.
  16. Pesan error E27 sudah hilang & printer sudah berjalan normal.

Cara 2 :
  1. Tekan Power On/Off
  2. Masukan Power, Power Tetap di Tekan
  3. Tekan Tombol Reset 1x, lepaskan Tombol Pwr, Tekan Reset dua kali lagi Sampai Menjadi 0 (tekan tombol tanpa jeda)
  4. Tekan tombol + untuk merubah 0 ke 1
  5. Tekan tombol power –> tombol start sampai ngeprint 1 hal.
  6. Buka tutup printer
  7. Cabut kabel power
  8. Lepaskan catridge 40 dan 41
  9. Pasang kabel power
  10. Tekan tombol power
  11. Buka tutup scaner
  12. Masukan catridge 40 dan 41
Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.

CARA RESET PRINTER CANON IP1980 MENGGUNAKAN SOFTWARE


  1. Download terlebih dahulu General Tool Canon IP1900 series, Anda bisa mendownloadnya disini
  2. Matikan Printer, lalu lepaskan kabel power
  3. Sambil menekan tombol ON pasang kembali kabel power
  4. Masih tetap menekan tombol ON, tekan 2x tombol RESUME
  5. Lepaskan kedua tombol.
  6. Dalam tahap ini printer dalam kondisi temporary reset dan untuk meresetnya secara total, jalankan aplikasi General Tool Canon IP1900 yang telah Anda download.
  7. Tunggu sejenak sampai program mendeteksi adanya printer.
  8. Setelah printer terdeteksi, centang pilihan EEPROM Clear dan klik tombol Test Pattern 1
  9. Masukan kertas kosong karena printer akan segera melakukan print test.
  10. Setelah printer selesai ngeprint, klik tombol Main dan Platen kemudian klik tombol Quit untuk keluar.
Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.

SEJARAH WINDOWS

Windows 1.0
 
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi 1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson, kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi Microsoft bahwa nama "Windows" akan lebih "memikat" konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS.

Lebih jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara "tile" saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang digunakan untuk menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian membuang limitasi tersebut dari Windows dengan menandatangani perjanjian lisensi dengan Apple.

Rabu, 04 Juli 2012

SEJARAH HEADPHONE


Headphone adalah perangkat pelengkap suara yang banyak disukai orang, Perangkat ini mulai digunakan pada awal abad ke-20, tapi teknologinya terus berkembang sampai sekarang. Penggunaanya pun bukan hanya sebatas untuk mendengarkan musik meski ada kontroversi karena dapat menyebabkan kerusakan pada telinga. Namun, dengan adanya alat ini, sekarang kita dapat mendengarkan musik atau lainnya dengan kualitas bagus, tanpa harus menggangu orang lain disekitar. 

Berbagai headphone diciptakan dengan teknologinya. Dari yang berbentuk kecil hanya menempel di lobang telinga (earphone) sampai tanpa kabel dengan teknologi Bluetooth. Para gamers pun berterima kasih dengan hadirnya headphone. Sekarang, mereka bisa nikmat bermain dan bisa berbicara dengan gamers lainnya karena adanya kelengkapan microphone pada headphone.

Earphone atau headphone dapat memberikan kualitas suara yang bagus dan meminimalisir suara-suara luar. Apalagi kalau yang harganya mahal, gangguan suara dari luar akan bisa diredam sama sekali. Berbeda dengan earphone atau headphone di awal abad ke-20 saat amplifier belum ditemukan. Hanya headphone sensitif yang bisa mendengarkan signal audio. 

Ide pembuatan earphone atau headphone timbul dari radio headphone. Saat itu, radio head phone hanya digunakan oleh para profesional, bukan masyarakat umum. Meski begitu, tidak tahu siapa yang pertama kali menemukan ide untuk menyatukan loud speaker dan menaruhnya ditelinga. Bukti sejarah yang masih tertinggal adalah sebuah radio headphone produksi Brandes pada tahun 1919 yang bentuknya jauh dari headphone sekarang ini. Kualitas suaranya tidak bagus dan tidak dilengkapi bantalan untuk kuping. Dulu, alat ini digunakan oleh operator radio dan telepon.

Headphone Dinamis Pertama
Jika ditanya kapan kapan pertama kali headphone ditemukan, kita lihat saja sebuah perusahaan perangkat audio Jerman bernama Beyerdynamic. Perusahaan ini sampai sekarang memiliki reputasi cukup bagus dalam produk headphone. Pada tahun 1937, Beyerdynamic mengeluarkan dynamic headphone pertama di dunia, DT 48. Sampai sekarang, headphone ini masih terus diproduksi dengan berbagai inovasi, tapi tidak dijual untuk masyarakat luas. DT yang merupakan kependekan dari Dynamic Telephone ini, pertama kali ditunjukkan ke publik pada tahun 1950. 

Headphone Stereo Pertama
Sedangkan orang yang pantas disebut penemu headphone stereo adalah John C. Koss. Waktu itu, penemuannya memang bukan benar-benar baru dan tidak revolusioner. Tapi, dengan headphone stereo orang menjadi bisa mendengarkan lagu melalui perangkat ini. Saat itu, bersama Martin Lange, Koss menemukan sebuah perangkat audio yaitu portabel phonograph. Perengkat ini dilengkapi dengan speaker yang memiliki tombol pengatur di mana penggunanya dapat mendengar lagu melalui SP3 Stereophones.

Ketika pertama kali dikenalkan ke masyarakat pada tahun 1958 di Wisconsin, hanya sedikit orang yang suka dengan perangkat audionya. Berbeda dengan SP3 Stereophones yang sebenarnya menjadi perangkat pelengkap. Stereophones Koss lebih banyak menyedot perhatian orang, itu karena headphone tersebut memiliki range luas pada nada rendah dan tinggi. Suara stereonya pun sudah tersebar di kanal kiri dan kanan serta dapat menghasilkan suara seperti di sebuah hall konser. Sejak saat itu, mulai banyak headphone atau earphone yang diproduksi dengan berbagai teknologi dan bentuk. Termasuk headphone nirkabel yang belakangan mulai banyak penggemarnya.

Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.

SEJARAH HEADSET



Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer, misalnya untuk VoIP. Teknologi headset sudah merambah ke dunia komunikasi, khususnya teknologi telepon selular. 

Sejarah Penemuan Headset 
Headset diciptakan pertama kali pada tahun 1910 oleh Nathaniel Baldwin, mahasiswa Universitas Stanford. Namun penemuannya ini tidak langsung menjadi perhatian publik, karena seperti layaknya penemu-penemu pada zaman itu, Baldwin tidak mampu menemukan orang yang berminat untuk memproduksi temuannya secara massal. 

Perkembangan Headset
Alat dengar telinga untuk telepon sebenarnya sudah ada sejak abad ke-20. Di tahun 1986, terdapat teknologi pengurangan gangguan suara dengan mengembangkan headset untuk melindungi pendengaran pilot dari kebisingan. Ketika itu, juga terkenal produksi ear canal earphones dengan active noise control untuk pertama kali. Setelah itu, hanya alat sensitive earphone tersebut satu-satunya cara untuk mendengar sinyal audio sebelum amplifier dikembangkan.
Pada Perang Dunia I, angkatan bersenjata Amerika mengetahui penemuan Baldwin dan memproduksi 100 headset untuk pilot mereka yang akan digunakan untuk keperluan perang. Oleh karena itu penggunaan awal dan pasar untuk headset terutama untuk tujuan penerbangan. Semenjak itulah masyarakat mulai sadar dengan teknologi ini, bahkan pada 1961 headset dipakai dalam kokpit pesawat terbang. Para pilot menyukainya karena headset ini ringan dan nyaman dipakai. Headset pertama kali digunakan untuk pesawat telepon pada tahun 1970. Pada awal 2000, bersamaan dengan berkembangnya telepon selular, headset jenis nirkabel berbasis teknologi Bluetooth mulai populer dipakai.

Selama tahun 1990 dan 2000 headset menjadi tipe yang paling digemari untuk alat musik pribadi. Dan tahun 1919, sensitive earphone ini digunakan umumnya untuk radio. Keadaannya belum sebagus sekarang. Gangguan/noise masih banyak dan kualitas suaranya pun masih kasar/mentah. Dahulu ketika menggunakan radio, headset harus disambungkan ke terminal baterai yang bertegangan volt tinggi dan terminal baterai di tanah. Penggunaan koneksi listriknya pun tidak nyaman bagi pengguna karena menggagetkan. 

Penggunaan Headset
Headset umumnya tidak mahal dan didukung sebagai alat yang praktis dibawa-bawa dan menyenangkan banyak orang, tetapi headset tidak dilengkapi dengan isolasi karena tidak dapat mengirimkan tingkat dinamika yang sama sehingga headset lebih sering digunakan di volume suara yang tinggi. Hal ini dapat pula meningkatkan risiko tinggi akan bahaya fungsi pendengaran.
Headset dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, computer, dan lain-lain. Juga digunakan di portable device seperti digital audio player/mp3 player, handphone, dan lain-lain. Headset juga digunakan untuk di stasiun-stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari direktur acara ke presenter atau kru TV lainnya. Sehingga komunikasi tercapai tanpa didengar pihak-pihak lain. Bisa juga di studio rekaman dengan ruang kedap suara agar tidak ada noise lain yang terdengar. 

Keuntungan Penggunaan Headset 
Dengan adanya headset, orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapa pun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privasi masing-masing individu pun terjaga. Keuntungan lainnya adalah kedap suara. Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya. Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini selain dari privasi. 

Dampak Buruk Penggunaan Headset
Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa untuk memakai headset akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran bahkan sampai pada tahap tuli. Apalagi biasanya headset digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk melawan noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/bising. Hal ini sangat berisiko tinggi.
Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan headset tidak terasa apa-apa tetapi ketika hendak mencabut headset, telinga terasa panas dan berdengung hebat. Hal ini terjadi akibat kelelahan koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang permanen.
Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak baik lagi. Hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik (memberi obat-obatan khusus) agar tingkat ketuliannya berkurang, tetapi pengobatan ini hanya mengurangi gangguan dan bukan menyembuhkannya. Hal ini karena bagian telinga yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, maka tidak akan bisa kembali normal lagi.
Selain itu, jangan menggunakannya saat menyetir atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat pengguna tidak mendengar suara peringatan dari orang atau mobil yang lain, yang kemungkinan besar dapat menyebabkan kecelakaan. Self-awareness (tinggkat kesadaran diri) dari penggunanya pun akan menurun karena pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari headset. Keseimbangan badan pun bisa kacau karena tekanan udaranya mempengaruhi keseimbangan badan ketika kita menggunakan headset di jalan atau sedang menyetir.

Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.