Rabu, 22 September 2010

Pemograman Terstruktur (C++)


Input, Output dan Operator Pada Pemograman C++

Pada pembahasan ini pembaca diharapkan mengerti atau bahkan mampu untuk membuat suatu aplikasi operasi operasi aritmatika yang ada dalam pemrograman C++.

Pengantar Operator
Operator merupakan simbol yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi misalnya untuk:
1. Menjumlahkan dua buah nilai
2. Memberikan nilai ke suatu variable
3. Membandingkan kesamaan dua buah nilai

Operator penugasan
Operator penugasan (Assigment operator)dalam bahasa C++ berupa tanda sama dengan (“=”). 
Contoh:
     Nilai = 80;
     A = x * Y;
Artinya : variable”nilai” diisi dengan 80 dan variable”A” diisi dengan hasil perkalian antara x dan y,

Contoh program :
/* contoh penugasan Variabel */
#include
#include

Void main()
{
     int nilai;
     char 
     nilai = 80 ;//variable nilai diisi 80
     cout<< "variable nilai = ”, nilai;
}

Operator aritmatika 
Bahasa C++ menyediakan lima operator aritmatika, yaitu:
1.  Operator % atau (modulus) Digunakan untuk mencari sisa pembagian antara dua bilangan.
2. Operator relasi digunakan untuk membandingkan antara dua buah nilai atau variable. 
3. Operator Logika Operator logika biasa digunakan untuk menghubungkan dua buah ungkapan kondisi menjadi sebuah ungkapan kondisi operator oprator ini ada tiga diantaranya: 
a. Logika AND(DAN)
b. Logika OR (ATAU)
c. Logika NOT (TIDAK / BUKAN) 


Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.

Minggu, 19 September 2010

BELAJAR BAHASA PROGRAM PASCAL

Kelebihan program Pascal

Kelebihan dari bahasa pemrograman Pascal adalah:
  • Tipe Data Standar, tipe-tipe data standar yang telah tersedia pada kebanyakan bahasa pemrograman. Pascal memiliki tipe data standar: boolean, integer, real, char, string,
  • User defined Data Types, programmer dapat membuat tipe data lain yang diturunkan dari tipe data standar.
  • Strongly-typed, programmer harus menentukan tipe data dari suatu variabel, dan variabel tersebut tidak dapat dipergunakan untuk menyimpan tipe data selain dari format yang ditentukan.
  • Terstruktur, memiliki sintaks yang memungkinkan penulisan program dipecah menjadi fungsi-fungsi kecil (procedure dan function) yang dapat dipergunakan berulang-ulang.
  • Sederhana dan Ekspresif, memiliki struktur yang sederhana dan sangat mendekati bahasa manusia (bahasa Inggris) sehingga mudah dipelajari dan dipahami.
Bahasa PASCAL juga merupakan bahasa yang digunakan sebagai standar bahasa pemrograman bagi Tim Nasional Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI). Selain itu, Bahasa PASCAL masih digunakan dalam IOI (International Olympiad in Informatics).

Tipe Data Dalam Pascal

Dalam bahasa Pascal terdapat beberapa jenis tipe data yang bisa digunakan untuk sebuah variabel atau konstanta pada program. Tipe Data tersebut antara lain adalah :

Tipe Data Deskripsi (range variabel)
Byte angka dari 0 sampai 255
Integer angka dari -32768 to 32767
Real semua nilai pecahan dari 1E-38 to 1E+38
Boolean nilai TRUE atau FALSE
Char semua karakter dari tabel ASCII

semua huruf, spasi, frase

Kondisi  Pemilihan

  1. Instruksi Pemilihan
    • Pada umumnya, penyelesaian suatu masalah memiliki beberapa alternatif pelaksanaan perintah atau aksi. Suatu perintah hanya dapat dijalankan apabila persayaratan atau kondisi tertentu dipenuhi.
    • Instruksi pemilihan adalah instruksi yang dipakai untuk memakai satu dari beberapa kemungkinan aksi berdasarkan suatu persyaratan .
  2. Ada dua bentuk instruksi pemilihan yang sering digunakan, yaitu:
    • I. IF…THEN
    • II. CASE…OF
  3. 1. Kondisi 1 kasus dgn IF….THEN
    • If kondisi then
    • aksi
    • endif
    If kondisi then aksi Formula kondisi 1 kasus di Algo Formula kondisi 1 kasus di Pascal
  4. Contoh: Pseudocode
    • Program Genap
    • {mencetak pesan “bilangan genap” jika sebuah bilangan bulat yang diinput merupakan bilangan genap}
    • Deklarasi
    • X : integer
    • Algoritma:
    • Read (x)
    • If x mod 2 = 0 then
    • write (‘genap’)
    • endif
  5. Contoh: Pascal
    • PROGRAM GENAP;
    • USES WINCRT;
    • VAR
    • X : INTEGER;
    • BEGIN
    • WRITE ('NILAI X :'); READLN (X);
    • IF X MOD 2 = 0 THEN
    • WRITELN ('BILANGAN TERSEBUT ADALAH BILANGAN GENAP');
    • END.
  6. IF…THEN..ELSE
    • If kondisi then
    • aksi1
    • ELSE
    • AKSI2
    • endif
    If kondisi then aksi1 ELSE AKSI2 Formula kondisi 2 kasus di Algo Formula kondisi 2 kasus di Pascal
  7. Contoh: Pseudocode
    • Program Genap
    • {mencetak pesan “bilangan genap” jika sebuah bilangan bulat yang diinput merupakan bilangan genap}
    • Deklarasi
    • X : integer
    • Algoritma:
    • Read (x)
    • If x mod 2 = 0 then
    • write (‘genap’)
    • ELSE
    • WRITE (‘GAJIL’);
    • endif
  8. Contoh: Pascal
    • PROGRAM GENAP;
    • USES WINCRT;
    • VAR
    • X : INTEGER;
    • BEGIN
    • WRITE ('NILAI X :'); READLN (X);
    • IF X MOD 2 = 0 THEN
    • WRITELN ('BILANGAN TERSEBUT ADALAH BILANGAN GENAP')
    • ELSE
    • WRITELN ('BILANGAN TERSEBUT ADALAH BILANGAN GANJIL');
    • END.
  9. KONDISI 3 KASU/LEBIH
    • If kondisi1 then
    • aksi1
    • ELSE
    • IF KONDISI2 THEN
    • AKSI2
    • ELSE
    • IF KONDISI3 THEN
    • AKSI3
    • ELSE
    • endif
    • ENDIF
    • ENDIF

    10. Formula kondisi 3 kasus atau lebih di Algo
    • If kondisi1 then
    • aksi1
    • ELSE
    • IF KONDISI2 THEN
    • AKSI2
    • ELSE
    • IF KONDISI3 THEN
    • AKSI3
    • ELSE
    aksi4
    Formula kondisi 3 kasus atau lebih di Pascal
  10. Contoh soal:
    • Misalkan karyawan PT “ABC” dikelompokkan berdasarkan golongannya. Upah perjam tiap karyawan bergantung pada golongannya. Jumlah jam kerja yang normal selama seminggu adalah 48 jam. Kelebihan jam kerja dianggap lembur dgn upah lembur adalah Rp.3000/jam untuk semua golongan karyawan. Buatlah algoritma yg membaca nama karyawan dan jumlah jam kerjanya selama seminggu, lalu menghitung gaji mingguannya.
    • Gol Upah per jam
    • A Rp. 4000
    • B Rp. 5000
    • C Rp. 6000
    • D Rp. 7500
  11. START NAMA$, GOL, JJK,JAMLEMBUR, UPJ,UPAHTOTAL NAMA, GOL, JJK GOL =’A’ UPJ = 4000 Y T GOL =’B’ UPJ = 5000 Y T GOL =’C’ UPJ = 6000 Y GOL =’D’ UPJ = 7500 Y T T JJK <= 48 Upahtotal=JJK*UPJ Y T Jamlembur=JJK-48 Upahtotal=48*UPJ+jamlahlembur*3000 NAMA, UPAHTOTAL START
    • PSEUDOCODE:
    • PROGRAM upahkaryawan
    • { menghitung upah mingguan karyawan, input nama, gol, jumlah jam kerja}
    • Deklarasi
    • nama :string
    • gol :char
    • JJK,jamlembur : integer
    • upJ,upahtotal :real
    • ALGORITMA:
    • READ (NAMA,GOL,JJK)
    • IF GOL =‘A’ THEN UPJ =4000
    • ELSE
    • IF GOL =‘B’ THEN UPJ =5000
    • ELSE
    • IF GOL =‘C’ THEN UPJ =6000
    • ELSE
    • IF GOL =‘D’ THEN UPJ =7500
    • ENDIF
    • ENDIF
    • ENDIF
    • ENDIF

    • IF JJK <= Jamkerjanormal then
    • upahtotal = jjk * upahperjam
    • Else
    • jamlembur = jjk – jamkerjanormal
    • upahtotal = jamkerjanormal * upahperjam +jamlembur * upahlembur
    • Endif
    • Write (nama, upahtotal)

    • PROGRAM upahkaryawan;
    • {menghitung upah mingguan karyawan, input nama, gol, jumlah jam kerja}
    • USES WINCRT;
    • var
    • nama :string ;
    • gol :char ;
    • JJK,jamlembur : integer ;
    • upJ,upahtotal :real;
    • CONST
    • JAMKERJANORMAL = 48;
    • UPAHLEMBUR =3000;
    • begin
    • write ('nama karyawan :');readln (nama);
    • write ('golongan :');readln (gol);
    • write ('julah jam kerja :');readln (jjk);
    • IF GOL ='A' THEN UPJ :=4000
    • ELSE
    • IF GOL ='B' THEN UPJ :=5000
    • ELSE
    • IF GOL ='C' THEN UPJ :=6000
    • ELSE
    • IF GOL ='D' THEN UPJ :=7500;

    • IF JJK <= JAMKERJANORMAL THEN
    • UPAHTOTAL:=JJK *UPJ
    • ELSE
    • JAMLEMBUR:=JJK - JAMKERJANORMAL;
    • UPAHTOTAL:= JAMKERJANORMAL * UPJ + JAMLEMBUR *UPAHLEMBUR;
    • WRITELN ('NAMA KARYAWAN =',NAMA);
    • WRITELN ('JUMLAH LEMBUR =',JAMLEMBUR , 'JAM');
    • WRITELN ('UPAH TOTAL =',UPAHTOTAL:7:0);
    • READLN;
    • END.
  12. II. CASE..OF
    • - Instruksi CASE digunakan sebagai instruksi pemilihan yg akan dilakukan hanya bergantung pada nilai dari satu macam var.
    • Var tersebut harus bertipe CHAR atau Integer
    • Bentuk umum, CASE dlm algoritma adalah:
    CASE var nilai1 :aksi1 nilai2 :aksi2 nilai3 :aksi3 . nilain :aksi_n default : aksi_x ENDCASE
  13. CONTOH
    • PROGRAM upahkaryawan;
    • {menghitung upah mingguan karyawan, input nama, gol, jumlah jam kerja}
    • USES WINCRT;
    • var
    • nama :string ;
    • gol :char ;
    • JJK,jamlembur : integer ;
    • upJ,upahtotal :real;
    • CONST
    • JAMKERJANORMAL = 48;
    • UPAHLEMBUR =3000;
    • begin
    • write ('nama karyawan :');readln (nama);
    • write ('golongan :');readln (gol);
    • write ('julah jam kerja :');readln (jjk);
    • CASE GOL OF
    • 'A' : UPJ :=4000;
    • 'B' : UPJ :=5000;
    • 'C' : UPJ :=6000;
    • 'D' : UPJ :=7500;
    • END;
    • IF JJK <= JAMKERJANORMAL THEN
    • UPAHTOTAL:=JJK *UPJ
    • ELSE
    • JAMLEMBUR:=JJK - JAMKERJANORMAL;
    • UPAHTOTAL:= JAMKERJANORMAL * UPJ + JAMLEMBUR *UPAHLEMBUR;
    • WRITELN ('NAMA KARYAWAN =',NAMA);
    • WRITELN ('JUMLAH LEMBUR =',JAMLEMBUR , 'JAM');
    • WRITELN ('UPAH TOTAL =',UPAHTOTAL:7:0);
    • READLN;
    • END.
  14. CASE dlm pascal:
    • CASE VAR OF
    • NILAI1 : AKSI1
    • NILAI2 : AKSI2
    • NILAI3 : AKSI3
    • NILAIN : AKSIN
    • END;

    • Indeks nilai mahasiswa ditentukan berdasarkan nilai ujiann yg diraihnya. Ketentuan pemberian nilai indeks adalah sebagai berikut:
    • jika nilai ujian >= 80, indeks nilai =A
    • jika 70 <= nilai ujian <80, indeks nilai = B
    • jika 55 <=nilai ujian <70, indeks nilai = C
    • jika 40 <=nilai ujian <55, indeks nilai = D
    • jika nilai ujian < 40, indeks nilai = E
    • buatlah algoritma yg membaca nilai ujian, lalu menentukan indeksnya, kemudian mencetak nilai dan indeksnya . 
A. PERULANGAN FOR-DO
Looping for-do digunakan untuk mengulang statement berulang kali sejumlah yang
ditentukan. Bila terdapat lebih dari satu statement yang ada di dalam looping maka
menggunakan begin...end;, jika hanya satu blok saja tidak perlu menggunakan begin...end;.

Ada 3 bentuk looping for-do yaitu for-to-do, for-downto-do dan for-do tersarang.
1. For-to-do
Adalah looping dari perhitungan kecil ke perhitungan besar.
Bentuk Umumnya yaitu:
For (nilai awal) to (nilai akhir)

Contoh:
var x:integer;
begin
For x:= 1 to 5 do writeln(‘Sixiz gitu lho..!!’);
end.

Output :
Sixiz gitu lho..!!
Sixiz gitu lho..!!
Sixiz gitu lho..!!
Sixiz gitu lho..!!
Sixiz gitu lho..!!


2. For-downto-do
Adalah Looping dari nilai besar ke nilai kecil kecil. Bentuknya sebagai berikut :

Bentuk Umum :
For (Nilai_akhir) downto (nilai_awal) do

Contoh :
var x:integer;
begin
For x:= 5 downto 1 do
Begin
write(x);
writeln(‘ Sixiz gitu lho..!!’);
end;
end.

Output :
5 Sixiz gitu lho..!!
4 Sixiz gitu lho..!!
3 Sixiz gitu lho..!!
2 Sixiz gitu lho..!!
1 Sixiz gitu lho..!!

Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.

    CARA RESET PRINTER EPSON R270, C90, R220-R230 Dengan Adjustmen Program


    Sesuai janji saya ini saya dapetin adjustment program yang baru buat printer anda yang blinking n buat beberapa printer aja  R270, c90 dan tipe R220- R230 untuk caranya sesuaikan aja yaa sama postingan yang sebelumnya tentang Adjustment Program Epson  semoga program adjustment program ini dapat berguna dan ber manfaat untuk kritik dan sarannya saya tunggu, Linksnya sebagai berikut :


    Buat yang belum punya Cracks nya disini aku kasih link nya Klik disini   Cracks

    Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.

    Sabtu, 18 September 2010

    CARA RESET PRINTER IP1000, IP1200, IP1300, IP1600, IP1700, i255


    Dalam membetulkan printer cannon seri IP 1000, 1200, 1300, 1700 ada berapa cara untuk membetulkannya yang pertama yaitu secara hardware dimana caranya sebagai berikut :
    • Matikan printer, lalu cabut kabel power. (Unplug power and USB) .
    • Tekan dan tahan tombol Power (gunakan jari telunjuk untuk menahan tombol power). (Open door and hold power button) .
    • Pasang kembali kabel Power (Connect power).
    • Gunakan jari tengah untuk menekan tombol Resume sebanyak 2 kali (use your middle finger to push ressume button twice) .
    • Lepaskan jari telunjuk anda dari tombol Power (release the power button).
    • Anda telah menyelesaikan tahap pertama untuk reset Ink Tank Full Error (lampu power berkedip) (u just finished for step one for resetting Tank Full error) .
    Tahap kedua (Reset Software) agar Permanen
    • Pastikan attribut semua file bebas dari Read Only (make sure the atribut free from read only).
    • Jalankan GeneralTool.exe (Open General Tools software) .
    • Pada USB Port pilih Port printer anda (select USB PORT).
    • Pilih (centang) EEPROM CLEAR (pick EEPROM CLEAR) .
    • Sediakan kertas kosong untuk print. Lalu Klik tombol Test Pattern1 (prepare blank papper for print. then klik buttom Test Patern 1)
    • Selesai Printer anda normal kembali (done now ure printer normal again) 


    Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.

    CARA RESET PRINTER EPSON STYLUS C66

    Bagi anda yang belum mengetahui menggunakan adjustment program buat printer bisa anda baca selengkapnya disini CARA PENGGUNAAN ADJUSTMENT PROGRAM
    • Rubah Regional And Language Option dan pada taskbar Regional Option Rubah Standards and Formats menjadi English (United States)
    • Masukkan CD Adjustment Program For Epson.
    • Install Program DATE CRACKER 2000:
    a) Buka Folder CRACK
    b) Jalankan file SETUP
    • Setelah SETUP selesai, jalankan program DATE CRACKER 2000, maka akan tampil :
    • Click tombol Add maka akan muncul tampilan seperti ini :
    • Ketik nama Program, misalkan : Adjustment Program C-58, lalu tekan OK.
    • Click tombol Browse pada Program DATE CRACKER 2000 seperti pada tampilan berikut :
    • Maka akan tampak tampilan berikut :
    • Maka akan tampil icon Adjustment beserta dengan nama programnya
    • Pilih Icon tersebut dan tekan Open.
    • Kemudian lakukan pengisian tanggal validasi program, misalkan untuk C58 adalah tanggal 2 November 2006, lakukan pengisian MMM(spasi)D(spasi)YYYY. Jadi penulisannya adalah : Nov 2 2006, atau seperti tampak pada tampilan berikut :
    • Arahkan Cursor ke Adjustment Program C-58, lalu tekan Run. Penggunaan selanjutnya langsung dapat langsung membuka program Date Cracker".
    1. Untuk type Epson C58 setting tanggal Nov 2 2006 Untuk type Epson C79 Setting tanggal Nov 2 2006
    2. Untuk type Epson C90 Setting tanggal Jul 24 2007
    3. Untuk Type Epson CX2800 Setting tanggal Nov 2 2006
    4. Untuk Type Epson CX3900 Setting tanggal Nov 2 2006
    5. Untuk Type Epson CX5900 Setting tanggal Nov 2 2006
    6. Untuk Type Epson R270 Setting tanggal Jan 18 2007
    7. Untuk Type Epson R350 Setting tanggal Feb 1 2007
    8. Uuntuk Type Epson C67 Setting tanggal Mar 1 2006
    9. Untuk Type Epson C87 Setting tanggal Mar 1 2006
    10. Untuk Type Epson R300,R310 Set tgl Mar 1 2006
    11. Untuk Type Epson RX700 Setting tanggal Mar 1 2006
    12. Untuk Type Epson C63-C64 Setting tanggal Mar 1 2006
    13. Untuk Type Epson C41-C46 Setting tanggal Mar 1 2006

    APA BILA MENEMUKAN PESAN ERROR MENJALANKAN ADJUSMENT

    Delete the folder - C:/Adjustment Programs/ on your PC. - Delete list Adjusment di program Data Cracker 2000 Dan jalankan program kemali sperti prosedur diatas,

    TAMPILAN MUKA APLIKASI

     




    ------Select Maintenance Option--------- 

    HEAD CLEANING


    WASTE INK PAD COUNTER

    • Klik chek
    • Lalu click Initialitation
    • Lalu Turn off ( Rest Printer anda)
    • Sekarang printer anda sudah bisa digunakan 
    Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.
     

    CARA RESET CANON IP1880 DAN IP1980


    Lakukan langkah berikutnya :
    1. Hidupkan printer Canon iP1880 (Turn On iP1880)
    2. Tekan dan tahan tombol Resume selama 2 menit. (Push and Hold Resume button about 2 minutes)
    3. Lepaskan tombol Resume. (Release Resume button)
    4. Printer akan normal kembali. (Printer back to normal again)
    5. Lalu Gunakan Softwarenya deh…
    6. Semoga Berhasil Bang ….
    Kalau mau mudah, pake saja program resetter ini , resetter ini juga bisa dipake untuk tipe printer canon Ip 1100, 1800, 2500, 1880, 1980.
     
    Menggunakan sofware ini cukup mudah anda tinggal mencentang pilihan “eepRom Clear” dan “Cleaning“. Lalu pada pilihan Tabulasi Clear Waste Ink Counter, pilih tombol “Platen” dan “Main” untuk mereset indikator menjadi posisi o.
     
    Untuk ip 1980 terdetect oleh software ini sebagai 1800 ASA. Dengan mengetahui tipe printer pengenal id printer anda ini, akan memudahkan anda untuk mereset printer anda dgn memilih tombol relesase lock, lalu set destination ke IP 1800 ASA (hnaya untuk printer ip 1980)–> beda printer beda setingan, akhiri dengan menekan tombol set. Kalau berhasil indikator cartridgenya akan penuh, tapi terkadang tidak berpengaruh. Untuk mengetahui informasi printer anda, anda bisa memilih tombol “device id“. penggunaan Tab “Set Destination” disesuaikan dengan tipe printer anda. Jika fasilitas ini non aktif berarti tipe printer milik anda tidak mendukung untuk mode ini. Semoga dengan adanya tutorial ini membantu teman-teman untuk meresetter tipe printer canon anda.
     
    Software reseternya download pada link ini:

     
     

    CARA MEMBUAT KABEL STRIGHT DAN CROSS


    Untuk seorang administrator jaringan, nggak ada yang lebih mengesalkan daripada setelah mencari-cari kesalahan/permasalahan pada jaringannya, dan akhirnya menemukan bahwa ternyata kesalahannya adalah pada cara pengkabelan.
    Tulisan ini saya susun dengan sumber beberapa buku dan website, saya terjemahkan dan gabungkan. Semoga bisa berguna dan menolong para administrator jaringan yang mungkin lupa ataupun belum mengetahui hal ini.
    Catatan-catatan:
    1. Kabel-kabel LAN (Local Area Network) biasa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan diidentifikasi dengan menggunakan jenjang kategori (category – CAT). Bila kita harus membuat/menginstal suatu jaringan baru, sebaiknya kita gunakan kabel UTP kategori 5, 5e, atau 6 (kecuali ada alasan khusus dan kuat hingga kita tidak menggunakan kabel-kabel kategori tersebut), yang memang dibuat untuk operasi LAN 10 dan 100 Mbps.
    2. Kabel-kabel UTP ada 2 macam, yaitu SOLID (SOLID) dan BERSERABUT (STRANDED). Kedua macam UTP tersebut sesuai dengan tipe konduktor yang terdapat ditengah kabel, disebut SOLID karena memiliki konduktor tunggal, sedangkan yang lainnya disebut BERSERABUT karena memiliki konduktor yang terdiri dari beberapa kawat-kawat tipis. Satu-satunya keuntungan yang paling jelas dari penggunaan kabel UTP tipe berserabut (yang umumnya lebih mahal) adalah tipe ini sangat lentur, sehingga bisa ditekuk sampai maksimal tanpa patah konduktornya.
    3. Sistem pengkabelan 100base-TX bisa kita gunakan pada jaringan 10base-T, tapi kebalikannya tidak selalu bisa. Maka sebaiknya gunakan SELALU standar pengkabelan 100base-TX/T4.
    4. Standar 100base-TX bisa selalu digunakan bila melakukan pengkabelan dengan menggunakan UTP kategori 5, 5e, atau 6, dimana yang digunakan hanya 2 pasang kabel, atau 4 konduktor. Kebanyakan informasi-informasi dalam tulisan ini menggunakan asumsi bahwa pengkabelan menggunakan UTP kategori 5, 5e atau 6.
    5. Bila menggunakan kabel UTP kategori 3 atau 4 dengan LAN 100Mbps, harus menggunakan standar 100Base-T4 dan memiliki beberapa keterbatasan, dan menggunakan seluruh 4 pasang kabel, atau 8 konduktor.
    6. Panjang maksimal satu utas kabel LAN adalah 100 meter, bila panjang yang dibutuhkan adalah lebih dari 100 meter, maka dapat digunakan switch untuk menyambung kabel berikutnya.

    Penggunaan Kabel “Straight” dan “Crossed”
    Diagram berikut ini menunjukkan penggunaan umum kabel “straight” dan “crossed”.
    Catatan:
    Untuk menghindari penggunaan kabel crossed, beberapa pembuat hub atau switch menyediakan port UPLINK. Port ini memungkinkan penggunaan kabel straight untuk menghubungkan 2 buah switch atau hub.

    Tabel kode warna UTP kategori 5 dan 5e
    Gambar dan table dibawah menunjukkan kode warna normal pada kabel kategori 5, berdasarkan dua standar yang dikeluarkan oleh TIA/EIA
    10baseT Kabel Straight (PC ke HUB/SWITCH)
    Kabel straight digunakan untuk menghubungkan PC atau peralatan lain ke hub atau switch. Bila untuk menghubungkan PC ke PC atau HUB ke HUB, harus menggunakan kabel crossed.
    Deskripsi kabel berikut adalah untuk pengkabelan pada kedua ujung (konektor RJ-45), baik dengan menggunakan skema warna 568A maupun 586B untuk kabel kategori 5(e).
    Pin No.
    Warna kabel
    Nama
    1
    Putih – Orange
    TX+
    2
    Orange
    TX-
    3
    Putih – Hijau
    RX+
    4
    Tidak digunakan
    *
    5
    Tidak digunakan
    *
    6
    Hijau
    RX-
    7
    Tidak digunakan
    *
    8
    Tidak digunakan
    *

    Catatan:
    Nomor pin yang diberi tanda bintang (*) tidak digunakan dalam jaringan 10base-T (10Mbps), dan karena pada umumnya saat ini yang digunakan adalah jaringan 100base-T/T4 (100Mbps) maka lebih baik menggunakan standar pengkabelan 100base-T/T4.
    Kita menggunakan spesifikasi pengkabelan 100base-T4 yang bisa digunakan dalam jaringan 10base-T.
    10base-T kabel Crossed (PC to PC or HUB to HUB)
    Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan PC ke PC atau HUB ke HUB. Kabel crossed kadang disebut kabel Crossover, Patch atau Jumper. Bila untuk menghubungkan PC ke HUB harus menggunakan kabel straight.
    Table berikut menunjukan urutan pengkabelan pada kedua sisi/ujung di dalam konektor RJ-45 Male, pada kabel crossed.
    Satu ujung RJ45 Male
    Ujung lain RJ45 Male
    1
    3
    2
    6
    3
    1
    4 *
    5 *
    5 *
    4 *
    6
    2
    7 *
    8 *
    8 *
    7 *
    Catatan:
    Pada sistem 10base-T (jaringan 10Mbps), nomor-nomor dengan tanda bintang (*) tidak terpakai, tapi karena kita akan menggunakan sistem 100base-T/T4, maka untuk selanjutnya kita akan selalu mencantumkan kabel-kabel nomor 4, 5, 7 dan 8.

    100base-T Kabel Straight (PC ke HUB/SWITCH)
    Kabel straight digunakan untuk menghubungkan PC atau peralatan lainnya ke HUB atau Switch. Harap diingat bahwa untuk koneksi PC ke PC atau HUB ke HUB harus menggunakan kabel crossed.
    Table berikut menunjukan pengkabelan pada kedua ujung konektor RJ-45 dengan menggunakan petunjuk warna pada kabel-kabel UTP kategori 5.
    Pin No.
    Warna kabel
    Nama
    1
    Putih-orange
    TX_D1+
    2
    Orange
    TX_D1-
    3
    Putih-hijau
    RX_D2+
    4
    Biru
    BI_D3+ **
    5
    Putih-biru
    BI_D3- **
    6
    Hijau
    RX_D2-
    7
    Putih-coklat
    BI_D4+ **
    8
    Coklat
    BI_D4- **
    Catatan:
    1. Kabel-kabel dengan tanda dua bintang (**) DIPERLUKAN dalam jaringan 100Base-T4, juga untuk sistem Power-Over-Ethernet (POE).
    2. Spesifikasi sistem POE ada tiga cara dimana daya (power) dikirimkan melalui kabel UTP. Dua diantara cara POE, penghantaran daya (power) menggunakan pasangan kabel 4, 5 dan 7, 8 (bertanda dua bintang (**) dalam tabel di atas), sedangkan cara lainnya hanya menggunakan pasangan kabel 1,2 dan 3,6 baik untuk sinyal maupun daya. Yang umum digunakan adalah pasangan 4,5 dan 7,8 dipakai untuk menghantar daya.

    100base-T Kabel Crossed (PC ke PC atau HUB ke HUB)
    Kabel crossed umum digunakan untuk hubungan antar PC, atau antar HUB. Seringkali disebut sebagai kabel Crossover, Patch atau Jumper. Untuk menghubungkan antara PC dengan HUB umumnya menggunakan kabel straight.
    Di bawah ini menunjukan pengkabelan pada kedua ujung konektor RJ-45 dari kabel crossed. Diagram di bawah menunjukan persilangan 4 pasang kabel UTP dan bisa digunakan pada kabel kategori 3 dan 4. Pada jaringan 100base-TX, pasangan kabel 4,5 dan 7,8 tidak perlu disilangkan.
    NOTES:
    1. Kebanyakan kabel crossed yang digunakan saat ini tidak menyilangkan pasangan kabel 4,5 dan 7,8. Selama tidak menggunakan kabel kategori ¾ maka sistem pengkabelan crossed seperti itu tidak akan menimbulkan masalah.
    2. Ethernet gigabit menggunakan seluruh keempat pasangan kabel UTP (8 konduktor) untuk konfigurasi kabel crossed-nya, seperti gambar di atas.
    Bila menggunakan POE, pada sistem POE Model A atau Alternatif A menggunakan pasangan kabel-kabel 1,2 dan 3,6 untuk data sekaligus daya. Sedangkan pada Model B atau Alternatif
    1. B, menggunakan pasangan kabel-kabel 1,2 dan 3,6 untuk data, sedangkan daya melalui pasangan kabel 4,5 dan 7,8. Umumnya POE menggunakan jembatan diode, sehingga penyilangan pada kabel-kabel 4,5 dan 7,8 umumnya tidak ada pengaruh.

    Urutan Pin Pada Konektor RJ-45
    Konektor RJ-45 Male
    Beberapa Petunjuk Dasar Mengenai Koneksi-koneksi RJ-45
    1. Lakukan pengujian dengan penguji kabel jaringan (Cable Tester), tidak perlu menggunakan tester mahal, yang terpenting adalah menguji apakah kedua ujung konektor RJ-45 saling terhubung secara sempurna atau tidak.
    2. Hati-hati saat memotong selubung luar kabel UTP, jangan sampai melukai selubung insulasi dari masing-masing konduktor karena bisa menyebabkan terjadinya hubungan antar konduktor (short).
    3. Potong selubung luar kabel UTP sehingga masing-masing kabel konduktor terlihat maksimal kira-kira 2.5 cm.
    4. Susun kabel-kabel konduktor sesuai urutan standar pengkabelan yang digunakan.
    5. Ukur panjang masing-masing konduktor agar sama panjang, jangan sampai selubung masing-masing konduktor terlihat dari ujung plastik konektor RJ-45, karena bisa menyebabkan konduktor mudah terluka dan menyebabkan terjadinya hubungan antar konduktor.
    6. Pastikan ujung tiap konduktor menyentuh ujung konektor RJ-45 saat memasukan kabel UTP ke dalam konektor RJ-45.
    7. Gunakan crimping tool yang masih bagus, agar masing-masing kaki konektor RJ-45 dapat menyentuh konduktor dengan sempurna.
    8. Bila memungkin, uji/test kabel yang baru dibuat dengan penguji kabel jaringan (Cable Tester).
    Umumnya masalah koneksi dalam jaringan terletak pada konektor RJ-45, tidak sempurnanya saat memotong selubung luar kabel UTP, atau tidak menggunakan urutan pengkabelan standar. Gunakan konektor RJ-45 yang berkualitas baik, lebih berhati-hati dalam memotong selubung luar kabel UTP, serta gunakan standar pengkabelan yang baku, untuk menghindari terjadinya masalah-masalah seperti disebut di atas. 

    Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog  ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.