Jumat, 29 Januari 2021

AIJ XII TKJ - SISTEM KEAMANAN JARINGAN (FIREWALL)

 

Keamanan Jaringan adalah proses untuk mencegah dan mengidentifikasi penggunanan yang tidak sah dari jaringan komputer. Langkah-langkah pencegahan membantu menghentikan pengguna yang tidak sah yang disebut “penyusup” untuk mengakses setiap bagian dari sistem jaringan komputer. 

Tujuan keamanan jaringan komputer adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logic baik langsung ataupun tidak langsung mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan komputer.

Keamanan adalah hal yang penting dalam segala hal. Selayaknya sebuah rumah memiliki pagar, serverkita pun membutuhkan 'pagar'. Apalagi server selalu terhubung dengan internet. Isu keamanan sangat penting untuk melindungi server dan data yang tersimpan di dalamnya. ‘Pagar’ tersebut bernama “firewall” atau “Tembok Api”.


1.     Firewall

Istilah “firewall” sendiri sebenarnya juga dikenal dalam disiplin lain, dan dalam kenyataannya, istilah ini tidak hanya bersangkutan dengan terminology jaringan. Kita juga menggunakan firewall, misalnya untuk memisahkan garasi dari rumah, atau memisahkan satu apartemen dengan apartemen lainnya. Dalam hal ini, firewall adalah penahan (barrier) terhadap api yang dimaksudkan untuk memperlambat penyebaran api seandainya terjadi kebakaran sebelum petugas pemadam kebakaran dating untuk memadamkan api. Contoh lain dari firewall juga bisa ditemui pada kendaran bermotor, dimana firewall memisahkan antara ruang penumpang dan kompartemen mesin. Untuk firewall didalam terminology jaringan, memiliki beberapa pengertian antara lain adalah sebagai berikut:

Firewall didefinisikan sebagai suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun system itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/ kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya.

Firewall didefinisikan sebagai sebuah komponen atau kumpulan komponen yang membatasi akses antara sebuah jaringan yang diproteksi dan internet, atau antara kumpulan kumpulan jaringan lainnya.

Definisi lain mengatakan bahwa, firewall adalah sebuah computer yang memproteksi jaringan dari jaringan yang tidak dipercaya yang memisahkan antara jaringan local dengan jaringan publik, dengan melakukan metode filtering paket data yang masuk dan keluar.

Menurut Wabopedia.com definisi firewall adalah sebuah sistem yang didesain untuk mencegah akses yang tidak sah ke atau dari jaringan pribadi (Privat Network). Sedangkan menurut MTCNA definisinya adalah firewall diposisikan antara jaringan lokal dan jaringan publik bertujuan melindungi computer dari serangan, dan secara efektif mengontrol koneksi data menuju, dari dan melewati router.

Ilmuwan lain mendefinisikan firewall sebagai sebuah titik diantara dua/lebih jaringan dimana semua lalulintas (trafik) harus melaluinya (choke point); trafik dapat dikendalikan oleh dan diautentifikasi melalui sautu perangkat, dan seluruh trafik selalu dalam kondisi tercatat (logged).

Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat memberikan definisi dimana firewall adalah sebuah pembatas antara suatu jaringan local dengan jaringan lainnya yang sifatnya public (dapat diakses oleh siapapun) sehingga setiap data yang masuk dapat diidentifikasi untuk dilakukan penyaringan sehingga aliran data dapat dikendalikan untuk mencegah bahaya/ancaman yang dating dari jaringan publik.

Dalam jaringan komputer, khususnya yang berkaitan dengan aplikasi yang melibatkan berbagai kepentingan, akan banyak terjadi hal yang dapat mengganggu kestabilan koneksi jaringan komputer tersebut, baik yang berkaitan dengan hardware (pengamanan fisik, sumber daya listrik) maupun yang berkaitan dengan software (sistem, konfigurasi, sistem akses, dll). Gangguan pada sistem dapat terjadi karena faktor ketidaksengajaan yang dilakukan oleh pengelola (human error), akan tetapi tidak sedikit pula yang disebabkan oleh pihak ketiga. Gangguan dapat berupa perusakan, penyusupan, pencurian hak akses, penyalahgunaan data maupun sistem, sampai tindakan kriminal melalui aplikasi jaringan komputer. Pengamanan terhadap sistem hendaknya dilakukan sebelum sistem tersebut difungsikan. Percobaan koneksi (trial) sebaiknya dilakukan sebelum sistem yang sebenarnya difungsikan. Dalam melakukan persiapan fungsi sistem hendaknya disiapkan pengamanan dalam bentuk:

·       Memisahkan terminal yang difungsikan sebagai pengendali jaringan atau titik pusat akses (Server) pada suatu area yang digunakan untuk aplikasi tertentu.

·       Menyediakan pengamanan fisik berupa ruangan khusus untuk pengamanan perangkat yang disebut pada butir nomor 1. Ruangan tersebut dapat diberikan label Network Operating Center (NOC) dengan membatasi personil yang diperbolehkan masuk.

·    Memisahkan sumber daya listrik untuk NOC dari pemakaian yang lain. Hal ini untuk menjaga kestabilan fungsi sistem. Perlu juga difungsikan Uninteruptable Power Supply (UPS) dan Stabilizer untuk menjaga kestabilan supply listrik yang diperlukan perangkat pada NOC.

·         Merapikan wiring ruangan dan memberikan label serta pengklasifikasian kabel.

·         Memberikan Soft Security berupa Sistem Firewall pada perangkat yang difungsikan di jaringan.

·         Merencanakan maintenance dan menyiapkan Back Up sistem.

Firewall adalah salah satu aplikasi pada sistem operasi yang dibutuhkan oleh jaringan komputer untuk melindungi intergritas data/sistem jaringan dari seranganserangan pihak yang tidak bertanggung jawab atau lalu lintas jaringan yang tidak aman. Caranya dengan melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang melewatinya.

Firewall tersusun dari aturan-aturan yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi jaringan, baik dengan melakukan filterisasi, membatasi, ataupun menolak suatu permintaan koneksi dari jaringan luar lainnya seperti internet.

Oleh karena seringnya firewall digunakan untuk melindungi jaringannya, maka firewall juga berfungsi sebagai pintu penyangga antara jaringan yang dilindunginya dengan jaringan lainnya atau biasa disebut gateway.

Firewall dirancang untuk mengendalikan aliran paket berdasarkan asal, tujuan, port dan informasi tipe paket.Firewall berisi sederet daftar aturan yang digunakan untuk menentukan nasib paket data yang datang atau pergi dari firewall menurut kriteria dan parameter tertentu. Semua paket yang diperiksa firewall akan melakukan mengalami perlakuan yang diterapkan pada rule atau  policy yang diterapkan pada chains firewall. Masing-masing tabel dikenakan untuk tipe aktivitas paket tertentu dan dikendalikan oleh rantai aturan filter paket yang sesuai. Rantai (chains) adalah daftar aturan yang dibuat untuk mengendalikan paket.

Pada firewall terjadi beberapa proses yang memungkinkannya melindungi jaringan. Proses yang terjadi pada firewall ada tiga macam yaitu: 

1.      Modifikasi header paket,

2.      Translasi alamat jaringan, dan

3.      Filter paket

Modifikasi header paket digunakan untuk memodifikasi kualitas layanan bit paket TCP sebelum mengalami proses routing.

Translasi alamat jaringan antara jaringan privat dan jaringan publik terjadi pada firewall. Translasi yang terjadi dapat berupa translasi satu ke satu (one to one), yaitu satu alamat IP privat dipetakan kesatu alamat IP publik atau translasi banyak kesatu (many to one) yaitu beberapa alamat IP privat dipetakan kesatu alamat publik.

Filter paket digunakan untuk menentukan nasib paket apakah dapat diteruskan atau tidak. 


2.     Jenis-Jenis Firewall

Firewall dapat dibedakan berdasarkan caranya bekerja. Jenisjenis firewall tersebut adalah:

·         Packet Filtering Gateway

·         Application Layer Gateway

·         Circuit Level Gateway

·         Statefull Multilayer Inspection Firewall

2.1. Packet Filtering Gateway

Packet filtering gateway dapat diartikan sebagai firewall yang bertugas melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang datang dari luar jarigan yang dilindunginya.

Filterirasi paket ini hanya terbatas pada sumber paket, tujuan paket, dan atribut-atribut dari paket tersebut, misalnya paket tersebut bertujuan ke server kita yang menggunakan alamat IP 202.51.226.35 dengan port 80. Port 80 adalah atribut yang dimiliki oleh paket tersebut.

Bila kita lihat dari sisi arsitektur TCP/ IP, firewall ini akan bekerja pada layer internet. Firewall ini biasanya merupakan bagian dari sebuah router firewall.

Software yang dapat digunakan untuk implementasi  packet filtering diantaranya adalah iptables dan ipfoward. 

2.2. Application Layer Gateway

Model firewall ini juga dapat disebut Proxy Firewall. Mekanismenya tidak hanya berdasarkan sumber, tujuan dan atribut paket, tapi bisa mencapai isi (content) paket tersebut.

Mekanisme lainnya yang terjadi adalah paket tersebut tidak akan secara langsung sampai ke server tujuan, akan tetapi hanya sampai firewall saja.

Selebihnya firewall ini akan membuka koneksi baru ke server tujuan setelah paket tersebut diperiksa berdasarkan aturan yang berlaku.

Bila kita melihat dari sisi layer TCP/IP, firewall jenis ini akan melakukan filterisasi pada layer aplikasi (Application Layer). 

2.3. Circuit Level Gateway

Model firewall ini bekerja pada bagian Lapisan Transport model referensi TCP/IP. Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap awal hubungan TCP yang biasa disebut sebagai TCP Handshaking, yaitu proses untuk menentukan apakah sesi hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak. Bentuknya hampir sama dengan  Application Layer Gateway, hanya saja bagian yang difilter terdapat ada lapisan yang berbeda, yaitu berada pada layer Transport. 

2.4. Statefull Multilayer Inspection Firewall

Model firewall ini merupakan penggabungan dari ketiga firewall sebelumnya. Firewall jenis ini akan bekerja pada lapisan Aplikasi, Transport dan Internet.

Dengan penggabungan ketiga model firewall yaitu Packet Filtering Gateway, Application Layer Gateway dan Circuit Level Gateway,mungkin dapat dikatakan firewall jenis ini merupakan firewall yang,memberikan fitur terbanyak dan memberikan tingkat keamanan yang paling tinggi.

3.     Fitur Mikrotik Firewall

Didalam router mikrotik juga terdapat fitur firewall yang berfungsi untuk melindungi dengan cara mendrop atau mengaccept sebuah paket yang akan masuk, melewati, atau keluar router.

Dalam fitur firewall terdapat beberapa direktori yaitu :

1.      Rules

2.      Nat (source-nat and destination-nat)

3.      Mangle

4.      Address List

5.      Layer 7 Protocol (baru di versi 3)

6.      Service Ports

7.      Connections

8.      For monitoring only

Traffic Flow

Traffic-Flow merupakan sebuah sistem yang menampilkan informasi statistik akan besar atau banyaknya paket-paket yang melewati sebuah router. Maka dengan fitur ini kita bisa melakukan monitoring terhadap sebuah jaringan dan memungkinkan bagi kita untuk mengidentifikasi berbagai macam masalah yang terjadi di dalamnya. Selain itu, dengan memanfaatkan fitur ini kita dapat melakukan analisa dan meningkatkan performa dari router.

Setiap paket data memiliki asal (source) dan tujuan (destination). Traffic flow bisa dibedakan menjadi 3 kategori, dilihat dari sudut pandang router.

·    Dari Luar router menuju ke luar router lagi.

      Contoh : traffic client browsing ke internet

·    Dari luar router menuju ke dalam router itu sendiri (Local process).

      Contoh : traffic winbox ke router

·    Dari dalam router (local process) menuju ke luar router.

     Contoh : traffic ping dari new terminal winbox


Simple Packet Flow 

Di dalam packet flow terdapat 5 pos pemeriksaan didalamnya yaitu

1.    Input

    Input = pos pemeriksaan paket data yang terletak di depan Local Proses, semua data yang menuju ke dalam router itu sendiri (Local Proses) akan melewati pos ini.

2.     Output

Output = pos pemeriksaan paket data yang terletak di belakang Local Proses, semua paket data yang keluar dari dalam router (local proses) sebelum menuju ke output interface akan di proses dalam chain output.

3.   Forward 

Forward = pos pemeriksaan paket data yang terletak di antara PreRouting dan PostRouting ,semua paket data dari luar router menuju ke luar router akan diproses di chain Forward.

4.   Prerouting

Prerouting = pos pemeriksaan paket data yang terletak dibelakang input interface,semua data yang masuk dari input interface akan melalui dan diproses pada chain Prerouting sebelum ke proses selanjutnya.

5.   Postrouting

Postrouting = pos pemeriksaan yang terletak di depan output interface,semua data yang keluar menuju output interface akan terlebih dahulu di proses pada Chain PostRouting.


Connection Tracking and State

Connection Tracking

Connection Tracking adalah “jantung” dari firewall, mengumpulkan informasi tentang active connections. Dengan mendisable connection tracking router akan kehilangan fungsi NAT, filter rule dan mangle. Setiap connection tracking membaca pertukaran traffic 2 arah (src dan dst address). Connection tracking membutuhkan CPU resources (disable saja jika kita tidak menggunakan firewall).

Connection tracking mempunyai kemampuan untuk melihat informasi koneksi yang melewati router, seperti  source dan destination IP dan Port yang sedang di gunakan, status koneksi,tipe protocol dan lain-lain.

Setiap paket data itu memiliki status koneksi ( connection started ) yang dapat dilihat pada connection tracking, ini gan, status koneksi nya :

·         Invalid : paket tidak dimiliki oleh koneksi apapun, tidak berguna.

·         New : paket yang merupakan pembuka sebuah koneksi/paket pertama dari sebuah koneksi.

·         Established : merupakan paket kelanjutan dari paket dengan status new.

·     Related : paket pembuka sebuah koneksi baru, tetapi masih berhubungan denga koneksi sebelumnya.


Implikasi Connection State

Pada rule Firewall filter, pada baris paling atas biasanya kita membuat rule :

1.      Connection state=invalid >>  drop

2.      Connection state=related >>  accept

3.      Connection state=established >>  accept

4.      Connection state=new >> diproses ke rule berikutnya

Sistem rule seperti ini akan sangat menghemat resources router, karena proses filtering hanya dilakukan pada saat connection dimulai (connection-state=new).

Mangle

Mangle adalah cara untuk menandai paket-paket data tertentu, dan kita akan menggunakan tanda tersebut pada fitur lainnya, misalnya pada filter, routing, NAT, ataupun queue. Pada mangle kita juga bisa melakukan pengubahan beberapa parameter pada IP Header, misalnya TOS (DSCP) dan TTL fields. Tanda mangle ini hanya bisa digunakan pada router yang sama, dan tidak terbaca pada router lainnya. Pembacaan rule mangle akan dilakukan dari atas ke bawah secara berurutan.


Type Of Mark

Ada tiga tipe mark, diantaranya ialah :

1.       Packet Mark

Penandaan untuk setiap paket data

2.       Connection Mark

Penandaan untuk koneksi

3.       Route Mark

Penandaan paket khusus untuk routing

Pada saat yang bersamaan, setiap paket data hanya bisa memiliki 1 conn-mark, 1 packet-mark, dan 1 route-mark.

Connection Mark

Adalah fitur mangle untuk menandai suatu koneksi (berlaku baik untuk request, maupun untuk response) sebagai satu kesatuan. Untuk jaringan dengan src-nat atau kalau kita mau melakukan marking berdasarkan protokol tcp, disarankan untuk melakukan mark-connection terlebih dahulu, baru membuat mark-packet atau mark-routing berdasarkan conn-mark nya. Mark-connection cukup dibuat pada saat proses request saja.

Passthrough

Passthrough=no

-          berarti jika parameter sesuai, maka baris mangle berikutnya tidak lagi dibaca

-          value mangle sudah final, tidak diubah lagi

Passthrough=yes

-          akan tetap membaca baris mangle berikutnya

-          value mangle bisa diubah lagi di baris berikutnya

Biasanya pada :

-          mark-connection, passthrough = yes

-          mark-packet, passthrough=no

Mangle dengan SRC NAT

Karena urutan proses NAT dan mangle diperhatikan pada bagan Packet Flow, maka kita harus menggunakan conn-mark terlebih dahulu jika kita ingin membuat mangle untuk menandai proses uplink dan downlink IP tertentu di chain Prerouting. Jika dipasang mangle di chain Forward maka bisa langsung digunakan packet mark.

Chain pada Firewall Mikrotik

Firewall beroperasi dengan menggunakan aturan firewall. Setiap aturan terdiri dari dua bagian - matcher yang sesuai arus lalu lintas terhadap kondisi yang diberikan dan tindakan yang mendefinisikan apa yang harus dilakukan dengan paket yang cocok. Aturan firewall filtering dikelompokkan bersama dalam chain. Hal ini memungkinkan paket yang akan dicocokkan terhadap satu kriteria umum dalam satu chain, dan kemudian melewati untuk pengolahan terhadap beberapa kriteria umum lainnya untuk chain yang lain.

Misalnya paket harus cocok dengan alamat IP:port. Tentu saja, itu bisa dicapai dengan menambahkan beberapa rules dengan alamat IP:port yang sesuai menggunakan chain forward, tetapi cara yang lebih baik bisa menambahkan satu rule yang cocok dengan lalu lintas dari alamat IP tertentu, misalnya: filter firewall / ip add src-address = 1.1.1.2/32 jump-target = "mychain". 

Ada tiga chain yang telah ditetapkan pada RouterOS Mikrotik :

1.      Input - digunakan untuk memproses paket memasuki router melalui salah satu interface dengan alamat IP tujuan yang merupakan salah satu alamat router. Chain input berguna untuk membatasi akses konfigurasi terhadap Router Mikrotik.

2.      Forward - digunakan untuk proses paket data yang melewati router.

3.      Output - digunakan untuk proses paket data yang berasal dari router dan meninggalkan melalui salah satu interface.

Ketika memproses chain, rule yang diambil dari chain dalam daftar urutan akan dieksekusi dari atas ke bawah. Jika paket cocok dengan kriteria aturan tersebut, maka tindakan tertentu dilakukan di atasnya, dan tidak ada lagi aturan yang diproses dalam chain. Jika paket tidak cocok dengan salah satu rule dalam chain, maka paket itu akan diterima.


Posisi Chain / Parent 

Firewall Filters – Blocking Rules

Adalah cara untuk memfilter paket, dilakukan untuk meningkatkan keamanan jaringan, dan mengatur flow data dari, ke client, ataupun router.

Pembacaan rule filter dilakukan dari atas ke bawah secara berurutan. Jika melewati rule yang kriterianya sesuai akan dilakukan action yang ditentukan, jika tidak sesuai, akan dianalisa ke baris selanjutnya.

Action Filter Firewall RouterOS Mikrotik

Pada konfigurasi firewall mikrotik ada beberapa pilihan Action, diantaranya :

·         Accept : paket diterima dan tidak melanjutkan membaca baris berikutnya

·         Drop : menolak paket secara diam-diam (tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP) 

·         Reject : menolak paket dan mengirimkan pesan penolakan ICMP

·         Jump : melompat ke chain lain yang ditentukan oleh nilai parameter jump-target

·         Tarpit : menolak, tetapi tetap menjaga TCP connection yang masuk (membalas dengan SYN/ACK untuk paket TCP SYN yang masuk)

·         Passthrough : mengabaikan rule ini dan menuju ke rule selanjutnya

·         log : menambahkan informasi paket data ke log

 

Filter Rules

Filter rule biasanya digunakan untuk melakukan kebijakan boleh atau tidaknya sebuah trafik ada dalam jaringan, identik dengan accept atau drop. Pada menu Firewall → Filter Rules terdapat 3 macam chain yang tersedia. Chain tersebut antara lain adalah ForwardInputOutput. Adapun fungsi dari masing-masing chain tersebut adalah sebagai berikut:

Forward :

Digunakan untuk memproses trafik paket data yang hanya melewati router. Misalnya trafik dari jaringan public ke local atau sebaliknya dari jaringan local ke public, contoh kasus seperti pada saat kita melakukan browsing. Trafik laptop browsing ke internet dapat dimanage oleh firewall dengan menggunakan chain forward. 

Input :

Digunakan untuk memproses trafik paket data yang masuk ke dalam router melalui interface yang ada di router dan memiliki tujuan IP Address berupa ip yang terdapat pada router. Jenis trafik ini bisa berasal dari jaringan public maupun dari jaringan lokal dengan tujuan router itu sendiri.  Contoh: Mengakses router menggunakan winbox, webfig, telnet baik dari Public maupun Local.

Output :

Digunakan untuk memproses trafik paket data yang keluar dari router. Dengan kata lain merupakan kebalikan dari 'Input'. Jadi trafik yang berasal dari dalam router itu sendiri dengan tujuan jaringan Public maupun jaringan Local.Misal dari new terminal winbox, kita ping ke ip google. Maka trafik ini bisa ditangkap dichain output.  

RouterOS v5 Services

Basis Address List

Address-list digunakan untuk memfilter group IP address dengan 1 rule firewall. Address-list juga bisa merupakan list IP hasil dari rule firewall yang memiliki action “add to address list”. Satu line address-list dapat berupa subnet, range, atau 1 host IP address.

Kita dapat melakukan pengelompokan IP Address dengan Address List. Address List (seperti halnya mangle) bisa dijadikan parameter dalam pembuatan filter, queue, mangle, NAT, dll. Dengan Filter dan Mangle, kita bisa secara otomatis memasukkan IP Address tertentu ke dalam address list dan juga menentukan jangka waktu expire nya.

NAT (Network Address Translation)

NAT (Network Address Translation) atau Penafsiran alamat jaringan adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang bersifat privat atau privat ip yang sifatnya belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat mengakses internet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.

NAT digunakan untuk melakukan pengubahan baik src-address ataupun dst-address. Setelah paket data pertama dari sebuah koneksi terkena NAT, maka paket berikutnya pada koneksi tersebut juga akan terkena NAT. NAT akan diproses terurut mulai baris paling atas hingga ke bawah.

Di MikroTik ada dua type NAT :

Srcnat (Source NAT) : pengalihan dijalankan untuk paket data yang berasal dari jaringan natted. NAT dapat merubah alamat IP asal paket dari jaringan natted dengan alamat IP umum. Source NAT senantiasa dikerjakan sesudah routing saat sebelum paket keluar menuju jaringan. Masquerade yaitu perumpamaan dari srcnat.

Dstnat (Destination NAT) : pengalihan dikerjakan untuk paket data yang menuju jaringan lokal. Ini umum difungsikan untuk membuat host dalam jaringan lokal dapat diakses dari luar jaringan (internet). NAT dapat merubah alamat IP arah paket dengan alamat IP lokal. Destination NAT senantiasa dikerjakan saat sebelum routing saat paket dapat masuk dari jaringan. Port Forward, Port Mapping, transparent proxy yaitu perumpamaan dari dstnat.

Src-NAT and Masquerade

Untuk menyembunyikan IP Address lokal dan menggantikannya dengan IP Address publik yang sudah terpasang pada router.

src-nat

Kita bisa memilih IP Address publik yang digunakan untuk menggantikan.

Masquerade

Masquerade mungkin bisa di artikan sebagai topeng untuk bisa terkenoneksi ke jaringan internet menggunakan ip private, atau simplenya masquerade mikrotik atau masquerade linux merupakan sebuah metode yang mengizinkan dan memperbolehkan ip private untuk terkoneksi ke internet dengan mengunakan bantuan sebuah ip public /bertopengkan sebuah ip publik. 

Dengan bantuan masquerade sebuah ip publik dapat mendistribusikan koneksi internet ke banyak ip private. Ip private merupakan ip address yang tidak masuk kedalam routing table router jaringan internet global. Dan ip private hanya bisa di gunakan didalam jaringan lokal. Karena ip private ini hanya bisa di gunakan dalam jaringan LAN atau local area network, maka lahirlah masquerade yang menjadi topeng agar ip private (LAN) dapat berinteraksi ke internet. Secara otomatis akan menggunakan IP Address pada interface publik.

Digunakan untuk mempermudah instalasi dan bila  IP Address publik pada interface publik menggunakan IP Address yang dinamik (misalnya DHCP, PPTP atau EoIP)

Dst-nat and Redirect

Untuk melakukan penggantian IP Address tujuan, atau mengarahkan koneksi ke localhost.

dst-nat

Kita bisa mengganti IP Address dan port tujuan dari seuatu koneksi.

Redirect

Untuk mengalihkan koneksi yang tadinya melwati router, dan dialihkan menuju ke loclhost.

 

4.     Proxy

Proxy adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet. Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia Internet untuk setiap komputer klien. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang secara langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server.

Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik. Proxy server memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan.                     

Pada semua level routeros, baik yang diinstall pada PC maupun yang diinstall pada routerboard, kita bisa mengaktifkan fitur proxy.

Konsep Proxy

Untuk mempercepat proses browsing, kita menggunakan proxy untuk menyimpan sebagian data website. Data yang sudah ada, akan langsung diberikan ke user (HIT). Jika belum ada, akan dimintakan dari internet, baru kemudian diberikan ke user (MISS).

Kebutuhan Proxy

Jika ingin menjalankan cache (penyimpanan data proxy), dibutuhkan storage untuk penyimpanan.

-  PC Router :

•      1 harddisk (system + cache)

•      1 DOM (system) + 1 harddisk (cache)

-  Routerboard (RB800, RB433AH, RB493G, RB1100)

•      Internal storage/NAND (system) + kartu memori

•      tambahan (CF/Micro-SD) untuk cache

Fitur Proxy di RouterOS

·    Regular HTTP proxy

·    Transparent proxy

Dapat berfungsi juga sebagai transparan dan Access list Berdasarkan source, destination, URL dan requested.

·    Cache Access list

Menentukan objek mana yang disimpan pada cache.

·    Direct Access List

Mengatur koneksi mana yang diakses secara langsung dan yang melalui proxy server lainnya.

Yang mungkin butuh filenya dalam bentuk MS Word bisa di download dilink dibawah ini:

M1 - SISTEM KEAMANAN JARINGAN FIREWALL

Jangan lupa tinggalkan pesan berupa saran dan kritik yang bermanfaat untuk blog ini. Untuk teman-teman yang hendak mencopy artikel ini untuk dipasang pada blog atau web-nya, dengan sangat diharapkan untuk mencantumkan Link keblog ini sebagai sumber artikel sekaligus sebagai backlink untuk blog ini. Terima kasih untuk pengertian dan kerjasamanya, mari berkembang bersama.


Tidak ada komentar: